Penyebab Kebakaran
Berbagai Penyebab Kebakaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kelalaian
Kelalaian merupakan penyebab terbanyak peristiwa
kebakaran. Contoh dari kelalaian ini misalnya: lupa mematikan kompor, merokok
di tempat yang tidak semestinya, menempatkan bahan bakar tidak pada tempatnya,
mengganti alat pengaman dengan spesifikasi yang tidak tepat dan lain
sebagainya.
2. Kurang Pengetahuan
Kurang pengetahuan tentang pencegahan kebakaran merupakan
salah satu penyebab kebakaran yang tidak boleh diabaikan. Contoh dari kekurang
pengetahuan ini misalnya tidak mengerti akan jenis bahan bakar yang mudah
menyala, tidak mengerti tanda-tanda bahaya kebakaran, tidak mengerti proses
terjadinya api dan lain sebagainya.
3. Peristiwa Alam
Peristiwa
alam dapat menjadi penyebab kebakaran. Contoh: gunung meletus, gempa bumi,
petir, panas matahari dan lain sebagainya.
4. Kesengajaan
Kebakaran bisa juga disebabkan oleh kesengajaan misalnya
karena unsur sabotase, penghilangan jejak, mengharap pengganti dari asuransi
dan lain sebagainya.
Media Pemadaman Api
Media pemadaman api yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
1. Air
Air merupakan media pemadam api yang paling umum
digunakan, karena air dipandang memiliki berbagai sifat yang baik untuk
memadamkan api dan relatif mudah dan murah didapatkan dalam jumlah yang banyak.
Pada kondisi normal air mempunyai panas laten penguapan 2250 kJ/kg. Dengan
sifat ini maka air sangat mudah untuk mendinginkan api (memisahkan panas dari
unsur api).
2. Busa/foam
Busa atau foam terbentuk bila udara atau gas terjebak di
dalam media cairan. Busa mempunyai efek menyelimuti dan mendinginkan api. Sebagai media pemadaman api busa dibuat dari
campuran antara air, udara dan campuran busa.
3. Karbondioksida
Karbon dioksida dipakai sebagai media memadamkan api
karena sifatnya yang dapat mengganggu proses oksidasi pada bahan yang terbakar.
Bila oksigen berkurang sampai kurang dari 15 % maka proses kebakaran akan
berhenti. Karbon dioksida mempunyai sifat yang tidak konduktif maka bisa
dipakai untuk kebakaran jenis C (listrik bertegangan), namun demikian tidak
cocok untuk pemakaian kebakaran yang sudah meluas atau di tempat terbuka.
4. Gas Halon
Halon merupakan keluarga dari senyawa halogenated
hydrocarbon yang semua atau sebagian atom hidrogennya diganti dengan fluorine,
chlorine atau bromine. Senyaea hidrocarbon yang paling sering digunakan adalah
metane atau ethane. Material ini memadamkan api dengan cara menekan terjadinya
reaksi rantai kebakaran. Sayang bahwa halon merusak atmosfer sehingga tidak
dipergunakan lagi sebagai media pemadam kebakaran. Sebagai penggantinya dipakai
gas pasca halon.
5. Bubuk Kimia Kering
Bubuk kering dari zat kimia tertentu dapat
memadamkan api. Zat kimia yang biasanya digunakan untuk ini adalah sodium,
potasium atau urea bikarbonat. Namun dapat juga dipergunakan potassium chloride
atau mono-ammonium phospat. Cara memadamkan api media ini adalah dengan
isolasi, pendinginan, dan mengganggu proses reaksi rantai.
0 Comments